Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Jumat, 04 Januari 2013

Peran Pemuda dalam Tikungan Neolibelarism


Pemuda merupakan suatu potensi bagi negara sebagai armada dalam kemajuan bangsa. Peran pemuda sangatlah penting dalam mengisi pembangunan dan mempertahankan kemerdekaan bangsa, mengingat catatan sejarah peran pemuda senantiasa menjadi pilar dan motor untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Pergerakan pemuda di Indonesia Di mulai dari lahirnya Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus tahun 1945, lengsernya orde lama tahun 1966 dan orde baru tahun 1998, hingga saat ini, pada masa reformasi, pemuda yang merupakan tokoh intelektual bangsa senantiasa memberikan pemikiran dan pergerakan demi kedaulatan bangsa.

Pergerakan pemuda untuk merespon dinamika persoalan tersebut tidak hanya menyuarakan aspirasi dari konsep perubahan yang ditawarkan melainkan ‘turun jalan’ dalam arti melakukan revitalisasi untuk perubahan melalui kritik dan tindakan.  Aksi-aksi yang mewarnai golongan pemuda tidak saja dimaknai sebagai seremonial atau bahkan bayaran. Menghadapi tantangan yang lebih ekstrim lagi di negara Indonesia adalah pergulatan ekonomi yang menjadi penentu langkah kehidupan bangsa. Sistem perekonomian yang diperlakukan untuk mendukung operasional negara melalui roda pemerintahan yang ada sangat berpengaruh secara signifikan di kehidupan bangsa secara umum. Dalam hal ini adalah neoliberalisme yang sudah banyak tersebar dan digunakan oleh sebagian besar kalangan.

Penerapan agenda-agenda ekonomi neoliberal secara mencolok dimotori oleh Inggris melalui pelaksanaan privatisasi seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mereka. Penyebarluasan agenda-agenda ekonomi neoliberal ke seluruh penjuru dunia, menemukan momentum setelah dialaminya krisis moneter oleh beberapa Negara Amerika Latin pada penghujung 1980-an. Sedangkan di Indonesia, walaupun sebenarnya pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal telah dimulai sejak pertengahan 1980-an, antara lain melalui paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, pelaksanaannya secara massif menemukan momentumnya setelah Indonesia dilanda krisis moneter pada pertengahan 1997.

Menghadapi tantangan neoliberalisme sudah mengikis sitem ekonomi kerakyatan dan menggurita di negara kita. Paham ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas, sehingga merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi. Pada praktiknya nanti timbullah dampak negatif akan upaya kodifikasi neoliberal pada struktur masyarakat Indonesia.

Pemuda dikatakan sebagai objek dari neoliberalisme ini memiliki potensi yang sangat besar untuk ikut atau tidaknya dalam pencanturannya. Oleh karenanya di era globalisasi inilah nasionalisme pemuda di pertaruhkan untuk  mengemban amanat bangsa sesuai dengan cita-cita negara. Dalam situasi yang senantiasa tumbuh dan berkembang di sekarang ini, menuntut peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral, kontrol sosial dan agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Selain itu, dalam Pembangunan Nasional, pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab dalam menjaga Pancasila, keutuhan NKRI, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan demikian kesadaran pemuda akan kecintaan terhadap tanah air dan bangsanya semakin meningkat. Sehingga apapun bentuk ancaman akan neoliberalisme dan sebagainya mampu teratasi dengan gerakan pemuda Indonesia.

Peran pemuda pada tataran kampus atau perguruan tinggi misalnya, pemuda memiliki tugas pokok untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pemuda dalam hal ini mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian terhadap Masyarakat. Pendidikan dalam konteks menerima dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diterima selama menjadi mahasiswa. Penelitian meliputi kajian-kajian strategis baik perbaikan maupun penemuan baru demi kemajuan bangsa. Pengabdian terhadap masyarakat yaitu pengamalan potensi, ilmu dan pengetahuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.

Pemuda diharapkan tetap terus menempa dirinya menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki nasionalisme yang tinggi serta semangat pengabdian terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Pemuda sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan dan pembangunan bangsa, diharapkan mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang telah di raih negara ini selama kurang lebih 66 tahun silam dengan berbagai hal untuk kemajuan Negara. Namun pada realita sekarang kemerdekaan yang sebenarnya masih belum tercermin dari kehidupan bangsa Indonesia. Jajahan kemiskinan, kebobrokan moral, rendahnya pendidikan, sistem perekonomian yang melindas rakyat, problem pemerintahan yang korup, dan berbagai persoalan yang tak kunjung usai bahkan bertambah runyam seiring munculnya para mafia. Mengingatkan kembali tentang tanggung jawab pemuda kedepan…Hidup Pemuda Indonesia !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar