Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Minggu, 03 Juni 2012

“Sopan Santun” Sebuah Budaya yang Terlupakan

Mungkin memang benar, seiring perkembangan zaman, tingkah laku para remaja yang berubah dari waktu kewaktu, misalnya rasa hormat terhadap orang yang lebih tua semakin jarang ditunjukkan. Terlebih masuknya kebudayaan barat yang menyebabkan pudarnya nilai-nilai lokal bangsa ini sehingga remaja Indonesia mau tidak mau mengikuti dan mencontoh kebudayaan tersebut.

Nilai-nilai lokal sangatlah penting bagi remaja karena akan memberi dampak positif dalam membentuk kepribadian bangsa yang menjunjung tinggi nilai kesopanan. Kesopanan zaman dahulu dapat dengan mudah kita lihat pada seorang anak yang selalu sungkem (Bahasa Jawa) ketika berhadapan dengan yang lebih tua. Ironis jika melihat realitas sekarang dimana banyak pergeseran yang dilakukan oleh remaja mengenai budaya sopan santun ini.

Mengingat lingkungan pendidikan merupakan tempat dimana waktu banyak dihabiskan remaja, maka pendidikan karakter sejak dini bisa menjadi solusi jitu dalam mengembalikan moralitas yang telah lama hilang. Karena hal ini erat kaitannya dengan budi pekerti, akhlak mulia, moral dan kecerdasan ganda.

“Sopan santun, sebuah budaya yang terlupakan”, mengingatkan kembali akan nilai-nilai yang  telah lama dekat dengan kita dimasa lalu. Kemudian mencoba mengembalikannya ditengah-tengah kehidupan berbangsa kita saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar