Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Jumat, 04 Februari 2011

“Survival” di Tanah Rantau


Demi pendidikan, banyak mahasiswa terpaksa merantau jauh dari rumah. Sebagai pendatang, sudah tentu dibutuhkan jurus adaptasi yang tepat agar sukses bertahan di tanah rantau.
Siapkah kamu sebagai mahasiswa baru bertahan di tanah rantau? Apa saja jurus bertahan yang kamu lakukan? Setujukah bahwa mahasiswa sebagai “agen perubahan”, dimanapun berada, di tanah rantau pun, semestinya menjadi tempat  dimana bumi dipijak dan langit dijunjung?
Memang tidak mudah, mengawali kehidupan baru dilingkungan yang baru. Terutama bagi mahasiswa yang memutuskan untuk menempuh pendidikan yang jauh dari orang tua. Untuk itulah siap ngga siap harus mampu bertahan dan beradaptasi di tanah rantau.
Mahasiswa sebagai orang yang memiliki kemampuan logis dalam berfikir sehingga dapat membedakan yang benar dan salah, tentunya memiliki potensi yang sangat besar sebagai agen perubahan. Karena yang ada saat ini, perubahan adalah sebuah keniscayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar