Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Minggu, 12 Juni 2011

Untukmu...Calon Imamku


Lelaki luar biasa di tempat engkau berada, ketahuilah aku menunggumu disini. Aku sedang berjuang menyelesaikan kuliahku ini untuk bertemu denganmu. Ibu bilang jodohmu sudah dekat, segera selesaikan kuliahmu dan bersiaplah, dia akan datang. Meski harus begadang, berperang dengan malam dengan setumpuk buku dan kertas berserakan, aku lakukan. Karena aku yakin, lelakiku di ujung sana pun sedang gigih berjuang bukan bermalas-malasan.
Lelaki luar biasa yang sampai saat ini menjaga hatinya untukku, ketahuilah bahwa aku selalu berdoa untukmu. Di penghujung sujud sholatku aku selalu berharap dia yg dikirimkan Alloh untukku itu adalah dirimu. Dirimu yang rajin beribadah, bersedekah, dan dapat melantunkan kalam Ilahi dengan indah. Tak hanya jua bisa membaca tiap firman-Nya namun jua dapat memahami dan menerangkan penjelasan yang terkandung di dalamnya. Karena dengan itu kau akan membantuku untuk menjaga setiap ayat-Nya dan menuntunku untuk selalu lurus pada jalan-Nya.
Lelaki luar biasa yang akan menerimaku apa adanya, percayalah bahwa saat ini aku pun sedang memantaskan diriku untukmu. Aku tak ingin buatmu kecewa saat kau pilih aku menjadi pendampingmu. Karena aku tidak hanya akan bersamamu dalam satu waktu. Tapi hingga ujung usiaku aku ingin selalu menjadi yang terbaik untukmu. Percayalah, aku akan menjaga kehormatanku sebagai mahkota hidupku. Aku hanya tidak ingin membuat generasiku menyesal telah lahir lewat rahim seorang ibu sepertiku. Aku ingin mereka bahagia dan bersyukur tiada tara. Untuk itu, semoga Allah selalu memberi perlindungannya.
Lelaki luar biasa calon imamku, bagaimanapun nanti kita bertemu, aku ingin dipertemukan dengan cara yang baik. Dan ketika kita dipersatukan dalam sebuah ikatan maka aku berharap tak ada satupun orang-orang terdekat kita yang tak mengijinkan. Pada akhirnya, semuanya ku kembalikan pada-Mu, Sang Maha pemberi kehidupan. Rabbana Hablana min azwajina wadzurriyatina qurrota a’yun waj’alna lil muttaqina imaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar