Judul Buku : Mukjizat Angka di dalam al-Qur’an
Penulis : Abdul Halim Fathani
Penerbit : Qultum Media
Cetakan : I, 2011
Tebal : xvi + 174 hlm : 14 x 20 cm
Peresensi : Finayatul Maula*
Quran adalah kalam Allah yang merupakan sebuah
Mu’jizat. Banyak orang yang hatinya tergetar jika di bacakan ayat-ayat
Al-Quran, sehingga kemudian dia mendapatkan risalah kebenaran. Al-Quran adalah
satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya walau telah diturunkan 14 abad yang
lalu. Banyak usaha-usaha yang di lakukan oleh orang-orang kafir untuk
memalsukan Al-Quran, namun usaha itu selalu kandas. Al-Quran adalah sumber ilmu
yang tidak pernah ketinggalan zaman bahkan selalu mendahului zaman, karena
kebenarannya baru terbukti ketika zaman sudah mampu menciptakan tekhnologi.
Keajaiban lain dari Al-Quran yang tak kalah mencengangkan adalah bahwa Al-Quran
ternyata tersusun menurut perhitungan Matematis yang sangat teliti dan sangat
cerdas!
Buku yang membahas tentang kandungan al-Quran
sudah banyak tersebar luas. Mulai dari yang berbahasa Arab, Inggris, hingga
berbahasa Indonesia disertai dengan tema-tema pembahasan yang beraneka macam.
Tetapi, buku yang membahas dan mengupas tentang rahasia angka dalam ayat-ayat Al-Qur’an, buku inilah satu-satunya yang akan membuat anda
terkesima dibuatnya.
Al-Qur’an
selalu membuka diri untuk ditanya dan digali maknanya. Dalam konteks
matematika, Al-Qur’an sesungguhnya telah berbicara tentang bilangan, aljabar,
geometri, dan pengukuran serta statistika. Di dalam al-Qur’an juga disebutkan
macam-macam bilangan seperti bilangan kardinal, ordinal, dan pecahan, konsep
dasar aritmatika seperti penjumlahan, pegurangan, perkalian, dan pembagian.
Suatu
kode matematik yang terkandung di dalamnya misalnya, tak terungkap selama
berabad-abad lamanya sampai seorang sarjana pertanian Mesir bernama Rashad
Khalifa berhasil menyingkap tabir kerahasiaan tersebut. Hasil penelitiannya
yang dilakukan selama bertahun-tahun dengan bantuan komputer ternyata sangat
mencengangkan. Betapa tidak, ternyata didapati beberapa bukti
surat-surat/ayat-ayat dalam Al-Quran serba
berkelipatan angka 19.
Jika kita telaah lebih jauh, angka 19 yang terdiri dari angka 10 dan 9
yang apabila dipangkatkan dengan bilangan yang sama akan selalu sama dengan 1.
Ingat, bilangan 1 menunjukkan makna ketauhidan atau keesaan Tuhan. Maksudnya,
secara filosofis, bilangan 1 merupakan interpretasi tentang Allah, Dzat Yang
Maha Esa dan tidak akan pernah ada yang menyamai. Tentunya begitu banyak hal
yang menakjubkan tentang angka 19 yang uraiannya akan kita temukan dalam buku
ini.
Jika
kita membuka al-Qur’an kemudian mencermati beberapa kata di dalamnya serta
menghitung berapa kali kata tersebut disebutkan, kita akan memperoleh hal yang
menakjubkan. Misalnya kata ‘ad-dunya’ disebutkan sebanyak 115 kali, lawan
katanya yakni ‘al-akhirah’ yang juga disebutkan 115 kali, kata ‘syahr’ (bulan) diulang sebanyak 12
kali, sama dengan jumlah bulan dalan satu tahun, kata ‘aqimu’ yang diikuti kata
‘shalat’ yang keduanya mempunyai arti mendirikan shalat dituturkan sebanyak 17
kali, sama dengan jumlah raka’at sholat fardhu dalam sehari. Tentunya masih
banyak lagi hal-hal menarik tentang matematika dalam al-Qur’an yang terangkum
dalam buku ini.
Kata
‘dunya’ dan ‘akhirat’ yang disebutkan dalam al-Qur’an dengan frekuensi yang
sama yaitu sebanyak 115 kali, dapat ditafsirkan bahwa Allah swt menyuruh umat
manusia untuk memperhatikan baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat
secara seimbang. Artinya, kehidupan dunia dan akhirat sama-sama penting.
Kata
lain yang menarik untuk kita cermati adalah kata ‘syahr’ (bulan) yang
disebutkan sebanyak 12 kali dan menunjukkan jumlah bulan dalam setahun, dan
kata ‘yaum’ (hari) yang disebutkan sebanyak 365 kali dan menunjukkan jumlah
hari dalam setahun.
Kata
‘bahr’ (lautan) yang disebutkan sebanyak 32 kali dan kata ‘barr’ (daratan)
disebutkan sebanyak 13 kali. Jika kita tambahkan, kita akan mendapatkan angka
45. Jika kita prosentasekan, maka untuk jumlah kata ‘bahr’ (lautan) terhadap
jumlah kata ‘barr’ (daratan) adalah (32/45) x 100% = 71,11%, dan untuk jumlah kata ‘barr’ (daratan) terhadap
jumlah kata ‘bahr’ (lautan) adalah (12/45) x 100% = 28,89%.
Dari
perhitungan tersebut, kita menemukan penjelasan bahwa di dalam al-Qur’an yang
diturunkan 14 abad silam, terdapat keterangan yang secara implisit menyatakan
bahwa prosentase air di bumi adalah 71,11% dan prosentase daratan adalah 28,89%.
Prosentase ini adalah rasio nyata dari air dan daratan di muka bumi. Subhanallah.
Keberadaan
sistem bilangan di dalam Al-Qur’an sangat penting dipahami serta diajarkan.
Dengan begitu, persepsi masyarakat terhadap Al-Qur’an benar-benar tidak sama
dengan persepsi orang zaman dahulu.
Buku
“Mukjizat Angka di Dalam Al-Qur’an” yang ditulis oleh Sdr. Abdul Halim Fathani
ini bukan saja bagus untuk Anda baca, walaupun tidak banyak menguraikan tentang
definisi, namun pemaparan tentang keberadaan operasi matematika di dalam
Al-Qur’an memudahkan pembaca untuk memahaminya, selain itu buku ini juga bagus
untuk anda koleksi dan hadiahkan kepada teman agar sistem bilangan di dalam
Al-Qur’an semakin disadari keberadaannya oleh masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar