Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Selasa, 13 September 2011

RAIH DUA REKOR MURI SEKALIGUS




Potret Dibalik OPAK UIN Maliki Malang 2011

Pagi yang cerah diringi dengan hawa dingin yang selalu menyelimuti kota Bunga (Malang) tidak menyulutkan semangat para mahasiswa baru UIN Maliki Malang di hari pertama sampai terakhir acara Orientasi Pengenalan Akademik Kampus (OPAK) 2011. Kegiatan itu telah dilaksanakan selama empat hari mulai dari tanggal 07 September 2011 sampai 10 September  2011 dan diikuti oleh 2006 mahasiswa baru yang berasal dari seluruh fakultas yang ada di UIN Maliki Malang.
Pembukaan OPAK berlangsung dengan hidmat dan meriah dengan balon-balon dilepas di tengah lapangan utama UIN Malang yang disambut sorak sorai dan tepuk tangan mahasiswa baru. Dengan ditiadakannya Disiplin Mahasiswa (Disma) membuat suasana OPAK kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang sebelumnya memprioritaskan istilah membentak, memarahi dan memberi hukuman fisik bagi peserta yang bersalah, sekarang ini dinilai tidak berlaku lagi karena itu bisa memberikan efek traumatis kepada pesertanya. Sangsi yang diberikan tidak bersifat kekerasan fisik yang kejam, namun lebih cenderung bersifat akademis dan edukatif sehingga tidak ada kesan penyiksaan.
Mengenai tema yang diangkat, yaitu “Ulul Albab yang Indonesia, Indonesia yang Ulul Albab” diharapkan dapat mencetak insan-insan islam kontekstual atau manusia yang ulul albab yakni mereka yang berfikir, berdzikir dan beramal sholeh. Nantinya mereka bisa berperan dalam pembangunan bangsa yang religius.
Usaha untuk meningkatkan pamor kampus menjadi perguruan tinggi Islam unggulan terus dilakukan. Misalnya dengan berhasilnya Kampus Hijau ini dalam menembus ajang paling beken di negeri kita yaitu mencetak rekor MURI kategori resensi buku terbanyak dengan perincian sebanyak 2000 judul buku dalam waktu 90 menit. Rekor resensi buku itu menerima sertifikat MURI bernomer 5075. Peresensi dilakukan oleh seluruh mahasiswa baru sebagai syarat penugasan saat OPAK berlangsung. Kegiatan meresensi ini pun juga bisa memunculkan budaya membaca bagi mahasiswa baru.
Tak tanggung-tanggung lagi, diwaktu yang sama, UIN Maliki Malang berhasil merebut satu lagi rekor MURI, yaitu penganugerahan yang diberikan kepada rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Imam Suprayogo atas prestasinya sebagai satu-satunya rektor yang menulis artikel secara terus-menerus selama tiga tahun. Hal tersebut terhitung sejak 16 Juni 2008 hingga 16 Juni 2011. Meraih rekor Muri tersebut adalah kali kedua. Sebelumnya juga mendapatkan rekor Muri karena menulis artikel tidak pernah jeda selama setahun.
Tidak semua yang beda bisa menembus rekor MURI, karena membutuhkan beberapa kriteria, seperti segala sesuatu yang belum pernah dilakukan ataupun belum pernah ada di Indonesia, yang unik, dan diluar kebiasaan. Patutlah jika seluruh civitas akademika  UIN Maliki Malang bangga akan penghargaan ini sebagai hasil atas kreatifitasnya menampilkan sesuatu yang beda yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh instansi atau perorangan manapun. Hal ini membuat citra kampus semakin diakui oleh masyarakat luar.
Kampus yang paling disukai masyarakat adalah kampus yang memberikan pelayanan beda. Seperti yang dilakukan di UIN Maliki Malang yang dalam kesehariannya selalu memasukkan nilai-nilai religi. Yaitu dengan adanya Ma’had yang mampu menampung berbagai aktifitas religi dan pemantapan agama. Sebagai awal pengenalannya untuk mahasiswa baru, panitia OPAK juga bekerjasama dengan tim Ma’had Sunan Ampel Al-‘Aly sebagai pendamping saat diluar jam kegiatan OPAK. Seperti tetap menggalakkan kegiatan sholat berjamaah dan kajian agama seusai sholat subuh dan magrib yang selalu terkontrol.
Dengan adanya kegiatan ini, target dalam menjadikan Mahasiswa Baru sebagai mahasiswa yang memiliki mental Ulul Albab dan rasa cinta kepada kampus dan tanah air Indonesia dapat tercapai. Tentunya tetap berpedoman pada 4 pilar, yaitu kedalaman spiritual, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan professional.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar