Lidah orang berakal di belakang hatinya dan hati orang bodoh di belakang lidahnya.
Ketahuilah, lidah laksana binatang buas yang suatu saat bisa "membunuh".

Senin, 24 Desember 2012

Wawasan Pengelolaan SD/MI

Judul Buku : Strategi Pengelolaan SD/MI
Penulis : Dr. H. Moh. Padil, M.Ag dan Angga Teguh Prasetyo M.Pd
Penerbit : UIN-Maliki Press
Cetakan : I, 2011
Tebal : xiv + 216 hlm
Peresensi : Finayatul Maula

Sebagai salah satu lembaga pendidikan formal di Indonesia, SD/MI mempunyai kesejarahan pendidikan yang panjang. SD/MI menempati posisi strategis dalam membuka akses pendidikan dasar kepada masyarakat.
Potret SD/MI di tanah air saat ini menunjukkan bahwa satuan pendidikan dasar tersebut diharapkan kepada usaha terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas layanannya. Di satu sisi lain, pengembangan SD/MI menjadi sebuah rentetan pelayanan yang meniscayakan keterlibatan seluruh stakeholder pendidikan. Sebab pada jenjang pendidikan tersebutlah, nilai-nilai kehidupan paling fundamental yang berlaku universal di dalam kehidupan masyarakat ditanamkan.
Peran SD/MI tidak hanya sekedar menyelenggarakan penanaman materi pelajaran tingkat dasar kepada siswa, namun juga mengemban misi tertentu untuk melakukan proses edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi dalam rangka mengantarkan siswa siap mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya.
Usaha keras dalam mencetak siswa berprestasi dan unggul menegaskan SD/MI bersiap diri dan berkomitmen menjadi lembaga pendidikan bervisi global yang mampu menghasilkan output berkualitas. Apalagi hal itu, juga merupakan keinginan dan harapan masyarakat luas dalam dunia pendidikan. Ini menjadi tantangan riil SD/MI sebagai penyedia layanan pendidikan dasar di Indonesia.
Sebagai upaya mengawal dan meningkatkan mutu pelayanan SD/MI di Indonesia, diperlukan suatu aspek penguatan kelembagaan yang secara intensif dapat didorong dengan memberikan wawasan pengelolaan dan pembangunan fondasi awal peningkatan mutu pembelajaran yang memiliki nilai urgensitas tinggi dalam pengelolaan SD/MI.
Secara umum perkembangan pengelolaan SD/MI mengalami perubahan yang signifikan. Pada zaman sebelum reformasi yang terlihat pengelolaan SD/MI, masih menunggu instruksi dari atas. Kini SD/MI kian percaya diri untuk menyuguhkan sebuah gambaran kemandirian dalam memberikan pelayanan pendidikan dasar.
Namun pada kenyataannya, masih banyak ditemui diberbagai daerah belahan Indonesia bahwa pengelolaan SD/MI di Indonesia terkesan masih jauh dari harapan. Selain itu juga penyelenggaraan SD/MI yang bermutu masih dapat dihitung dengan jari, menunjukkan fakta bahwa ada kesenjangan pengelolaan satuan pendidikan dasar yang begitu menganga. Diperlukan berbagai upaya untuk menutupi, menambal bahkan memperkaya kajian dalam pengembangan institusi SD/MI.
Persoalan krusial itulah yang menjadi alasan mendasar atas terbitnya buku ini di mana penulis terlihat berupaya mencari formulasi yang tepat bagaimana seharusnya pengelola SD/MI membangun terbentuknya iklim pembelajaran dan pengelolaan pendidikan dasar yang edukatif dan efektif.
Penulis juga mencoba menggali dan mengeksplorasi lebih jauh beberapa mozaik dalam dunia pendidikan dasar sebagai sebuah puzzle yang perlu dirangkai dan ditata ulang agar perjalanan lembaga pendidikan tersebut mampu terus melaju di era globalisasi saat ini. Aspek beragam yang disajikan dalam buku ini, menjadi pengantar yang cukup efektif untuk merangsang pembahasan lebih lanjut dari pemerhati SD/MI.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti, yang didalamnya terdapat semacam penyejuk dan pembuka mata kita terhadap pendidikan yang tidak boleh dipandang sebagai profesi sebelah mata. Oleh karena itu kehadiran buku ini dapat memberikan angin segar bagi dunia pendidikan. Buku ini penting untuk dijadikan rujukan bagi pemerintah, pihak pengambil kebijakan, kepala sekolah, guru, calon guru, dan siapa pun yang punya perhatian terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Semoga mata hati dan mata kasat kita mulai menampakkan sinar yang cerah terhadap dunia pendidikan. Kalau bukan kita, siapa lagi?. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?. Minimal kita mulai dari diri kita sendiri untuk berbenah dalam menggapai masa depan yang lebih gemilang dan berprospek cerah. Siapa tahu kita menjadi pelopor untuk mencerdaskan bangsa dan memunculkan kejayaan di negeri ini. Cerdas yang tidak hanya cerdas, dan kejayaan yang tidak hanya kejayaan, tapi benar-benar esensial dan fundamental menampakkan hasil yang positif dan berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar